Kamis, 09 Mei 2024.
Bacaan:
Bacaan I: Kis 1:1-11;
Mzm 47:2-3.6-7.8-9;
Bacaan II: Ef 1:17-23;
Bacaan Injil: Mrk 16:15-20;
Renungan Sore:
_Euntes in mundum universum praedicate Evangelium omni creaturae. Qui crediderit, et baptizatus fuerit, salvus erit: qui vero non crediderit, condemnabitur_ ; “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”.
Seorang anak bertanya pada orang tuanya: “Apa benar Yesus mencintai kita, kalau mengasihi mengapa Dia naik ke Surga dan meninggalkan kita di dunia?” Orang tua itu meneruskan pertanyaan itu pada saya. Menjawab pertanyaan tersebut, saya mengatakan: Kenaikan Tuhan adalah hari raya yang penting karena menunjuk pada iman Gereja. Yesus telah naik ke surga untuk mempersiapkan tempat bagi kita sehingga di mana Dia berada kita juga akan berada. Pada Kebangkitan-Nya, Dia mengalahkan dosa dan kematian dan membangkitkan kita untuk hidup. Dalam Kenaikan-Nya, hidup kita menerima makna yang lebih jelas dan mendalam, yaitu terarah pada kehidupan kekal di surga bersama Yesus.
Hal ini seharusnya membuat kita menaruh hati kita pada hal-hal yang di atas dan bukan yang duniawi. Kita juga perlu memahami bahwa kehidupan kita di bumi adalah persiapan untuk kehidupan surga yang kekal. Maka perpisahan yang terjadi bukan untuk dirapati atau dipertanyakan, melainkan sebagai kesempatan untuk memurnikan cinta kita kepada Kristus. Cinta menjadi teruji bukan hanya dalam kebersamaan tetapi justru dalam perpisahan. Kesetiaan cinta terbukti melalui perpisahan sementara yang dialami. Meski tidak bersama secara fisik, namun secara hati dan pikiran senantiasa tertuju kepada yang dikasihi, itulah cinta.
Begitupun dengan Kristus yang mencintai kita, yang senantiasa menyertai kita sepanjang masa. Bila kitapun mencintai Kristus, kita diajak untuk mengikuti perintah dan teladan hidup-Nya. Senantiasa mengarahkan hati dan pikiran pada Kristus untuk kehidupan kelak di Surga. Yesus memberikan tanda-tanda dari orang beriman: mereka akan mengusir setan, berbicara dalam bahasa yang baru, dapat memegang ular, dan tidak mendapat celaka meski mereka minum racun yang mematikan; mereka akan meletakkan tangan mereka atas orang sakit, dan akan sembuh. Kuasa ini perlu dimohonkan, sebagaimana janji Kristus yang akan memberikan Roh Kudus kepada kita sehingga kita bisa menjadi saksi kebangkitannya hingga ke ujung bumi. Jadi saat Yesus naik ke surga, Dia ingin kita mempersiapkan turunnya Roh Kudus, yang akan memberdayakan kita untuk menjadi saksi dan menjadi tanda.
Kontemplasi:
Bayangkanlah Allah yang mencintai anda dan telah menjanjikan Roh Kudus yang akan memampukan anda menjadi saksi kebangkitan Kristus hingga ke ujung dunia.
Refleksi:
Bagaimana anda sungguh mengarahkan hati dan pikiran kepada Kristus demi kehidupan kekal di Surga?
Doa:
Ya Bapa, ajarlah kami untuk mencintai-Mu sebagaimana Engkau telah mencintai dan senantiasa menyertai kami. Amin.
Perutusan:
Aku akan mencintai Allah yang telah terlebih dahulu mencintaiku.
– Rm. Antonius Yakin –