Novena pertama Roh Kudus
Jumat, 10 Mei 2024.
Bacaan:
Bacaan I: Kis 18:9-18;
Mzm 47:2-3.4-5.6-7;
Bacaan Injil: Yoh 16:20-23a.
Renungan Sore:
_Gaudium vestrum nemo tollet a vobis_ ; “Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu”.
Sukacita dan keberhasilan yang dirasakan bukanlah hasil dari tidak adanya kesulitan dan penderitaan. Justru karena adanya pengorbanan, kita jadi mengerti arti kepuasaan dan kegembiraan; dari adanya kegagalan kita mengerti kesuksesan. Kegembiraan menjadi jauh berarti bila melalui perjuangan dan pengorbanan. Begitupun dengan sukacita, akan menjadi bermakna bila dirasakan dan diperjuangkan bersama-sama.
Itulah mengapa Yesus mewanti-wanti agar kita bersiap menerima kedukaan sebelum menyongsong kegembiraan kekal. Pada saat hidup terasa sulit dan menyakitkan, mungkin iman kita akan goncang dan kepercayaan akan keselamatan akan sirna, namun jika kita sungguh percaya kepada janji Yesus, kita akan dimampukan untuk menjalani kesulitan tersebut. Yesus tidak menjanjikan kehidupan baru yang terlepas dari tantangan dan hambatan, tetapi Dia berjanji untuk senantiasa menemani dan menguatkan kita.
Penyertaan inilah yang memapukan kita untuk melalui perjalan hidup dengan penuh kegembiraan. Sukacita yang didasarkan oleh relasi dan penyertaan Allah pada kita, sebagaimana dirasakan oleh Paulus. Dia yang telah mengalami banyak penderitaan memberikan dirinya untuk dikuatkan oleh Allah. Melalui kekuatan itulah, Paulus dapat bangkit, bergerak kembali dan menjadi pewartaan Injil yang “berhasil”, sesuai dengan Kehendak Allah. Maka, marilah kita memohonkan penyertaan Kristus yang terwujud melalui kehadiran Roh Kudus.
Kontemplasi:
Bayangkanlah Allah yang senantiasa menguatkan hidup dan langkah anda dalam mewartakan Injil sukacita Kerajaan Allah.
Refleksi:
Bagaimana anda membina relasi secara tulus dan mesra dengan Allah sebagai sumber sukacitamu?
Doa:
Ya Bapa, berikanlah kepada kami hati yang bersyukur, hati yang mampu menemukan kegembiraan dibalik kesulitan dan penderitaan hidup ini. Dan ajarlah kami bertekun di dalam doa-doa kami. Amin.
Perutusan:
Aku akan bertekun dalam membina relasiku dengan Allah dan sesama manusia, sehingga semakin mampu memaknai setiap perjuangan hidupku dengan gembira.
– Rm. Antonius Yakin –