Renungan-Harian Status: publish
Jumat Prapaskah ke-1 (U)
Jumat, 14 Maret 2025.
Bacaan:
Bacaan I: Yeh 18:21-28;
Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8;
Bacaan Injil: Mat 5:20-26.
Renungan Sore:
Esto consentiens adversario tuo cito dum es in via cum eo ; “Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan”.
Ada seseorang yang mengaku dosa karena dia bersilisih bahkan bemusuhan dengan saudaranya. Namun setelah pengakuan, dia masih merasa ada ganjalan dalam hatinya. Terhadap orang tersebut saya menganjurkan agar ia pun segera berdamai dengan saudaranya. Melalui perdamaian yang diusahakan akhirnya ganjalan dalam hatinyapun sirna dan ia merasa terbebas dari belenggu yang mengikatnya selama ini.
Pengakuan dosa bukan saja bertujuan untuk menjalin kembali relasi kita yang rusak dengan Tuhan, tetapi juga memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia. Dosa senantiasa memiliki aspek personal dan juga eklesial dan sosial.
Pada saat kita berdosa, bukan hanya relasi kita dengan Allah yang rusak, tetapi juga hubungan kita dengan Gereja dan sesama. Itulah sebabnya, peran imam sebagai wakil dari Allah, Gereja dan manusia diperlukan. Sehingga absolusi sungguh nyata dan dirasakan oleh si peniten.
Kontemplasi:
Bayangkanlah peran imam sebagai wakil dari Allah, Gereja dan sesama manusia yang menyatakan pengampunan dari Allah atas segala dosa-dosamu.
Refleksi:
Bagaimana anda melatih sikap rendah hati dan mau mengakui segala dosa dan kelemahanmu di hadapan seorang imam?
Doa:
Ya Bapa, ajarlah kami untuk berdamai baik dengan-Mu, Gereja dan sesama agar kamipun boleh merasakan kedamaian dalam hidup kami. Amin.
Perutusan:
Aku akan menerima Sakramen Rekonsiliasi/Tobat sebagai wujud perdamaianku kepada Allah, Gereja dan sesama.
– Rm. Antonius Yakin –