Renungan-Harian Status: publish

Minggu biasa pekan ke-2 (H)
Minggu, 19 Januari 2025.

Bacaan:
Bacaan I: Yes 62:1-5;
Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8a.9-10ac;
Bacaan II: 1Kor 12:4-11;
Bacaan Inji: Yoh 2:1-11.

Renungan Sore:

Fratres, varia dona sunt, sed unus est Spiritus. Et sunt diversa genera servitutis, sed unus est tantum Deus ; “Saudara-saudara, ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan”.

Kisah perjamuan nikah kerap dikaitkan dengan perjamuan kekal di Surga. Seperti kita dengar dalam bacaan tentang perjamuan nikah di Kana, ada banyak orang yang ikut berperan di dalamnya. Ada Yesus, Bunda Maria, pemimpin pesta, para murid, pelayan-pelayan, ke dua mempelai hingga para undangan. Masing-masing dari mereka memiliki peran yang menjadikan perjamuan nikah tersebut dapat berlangsung dengan baik. Yesus yang mengadakan mukjizat; Bunda Maria yang mendorong Yesus untuk mengubah air menjadi anggur; pemimpin pesta yang menyatakan mempelai masih menyimpan anggur yang baik dan para pelayan yang mengerjakan perintah Yesus.

Jika perjamuan nikah dapat berjalan karena peran serta dari tiap pribadi yang ikut di dalamnya; maka hal yang sama juga dibutuhkan dalam perjamuan kekal di Surga. Agar Perjamuan Surgawi dapat terwujud, dibutuhkan keikutsertaan kita semua dalam melaksanakan tugas perutusan yang telah dipercayakan kepada kita. Itulah sebabnya, Rasul Paulus mengungkapkan bahwa: “Banyak rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh; dan rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan; dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu, yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama”.

Dengan keikutsertaan kita secara setia dalam tugas perutusan di dunia ini, maka kitapun akan mengambil bagian dalam perjamuan kekal di Surga. Namun yang perlu kita ingat juga adalah Perjamuan Surgawi sudah mulai dapat kita cicipi dalam hidup di dunia ini. Yohanes Paulus II menyatakan, “Bila ingin mencicipi surga, mulai dari keluarga kita masing-masing”.

Keluarga menjadi sekolah iman dalam mewujudkan surga di dunia, yang nanti akan mendapat kepenuhannya saat kehidupan kekal. Itulah sebabnya, kita diajak untuk saling memperhatikan, mencintai dan mengampuni tiap dari anggota keluarga kita sehingga tidak ada satupun dari anggota keluarga yang merasa “ditinggalkan/disunyikan”, sebagaimana nubuat Yesaya. Melainkan tiap anggota keluarga kita boleh merasa berkenan karena dicintai baik oleh pasangan, orang tua dan anak-anaknya.

Kontemplasi:
Bayangkanlah Allah yang hadir melalui kasih dalam keluarga anda yang saling memperhatikan, peduli dan mengampuni.

Refleksi:
Bagaimana anda mengusahakan surga dalam kehidupan di dunia, khususnya di keluarga anda, dengan keberanian tiap anggota keluarga untuk saling berperan-serta mewujudkan kasih di dalamnya?

Doa:
Ya Bapa, ajarlah kami untuk saling mencintai, peduli, dan mengampuni satu sama lain di dalam keluarga kami, sehingga kamipun boleh mencicipi surga di dunia ini, yang nanti akan mendapat kepenuhannya kelak dalam kehidupan kekal bersama-Mu. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengasihi, peduli dan mengampuni setiap anggota keluargaku.

– Rm. Antonius Yakin –

Buka Whatsapp
Informasi?
Selamat datang di Paroki Kranggan St. Stanislaus Kostka.
Jam operasional Sekretariat :
Senin & Jumat : 08.00 - 16.00
Selasa - Kamis : 08.00 - 15.00
Sabtu : 08.00 - 19.00
Minggu : 07.00 - 12.00