Renungan-Harian Status: publish
PW. St. Antonius Abas (P)
Jumat, 17 Januari 2025.
Bacaan:
Bacaan I: Ibr 4:1-5,11;
Mzm 78:3,4bc,6c-7,8;
Bacaan Injil: Mrk 2:1-12.
Renungan Sore:
Ut autem sciatis quia Filius hominis habet potestatem in terra dimittendi peccata ; “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.”
Ada seorang bapak yang mengatakan bahwa ia sulit untuk mengampuni saudara-saudaranya. Terhadap bapak tersebut saya mengatakan memang sangat masuk akal, dalam perhitungan dunia, jika dia sulit mengampuni. Dalam urusan duniawi tiap kejahatan senantiasa dibalas dengan kejahatan yang lain. Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Namun ternyata kita bukan hanya manusia duniawi saja. Kita adalah manusia ilahi, kita adalah Anak-Anak Allah, sesaudara dengan Kristus.
Oleh karena itu, kita dimampukan untuk memutus ikatan dendam dan kejahatan dalam hati dengan berani mengampuni sesama yang membenci dan dibenci oleh kita. Pengampunan menjadi perwujudan nyata dari keilahian yang dianugerahkan Bapa. Jika kita berani mengatakan bahwa kita adalah Anak-Anak-Nya maka sudah sepantasnya kita berani mengampuni sesama. Pengampunan menjadi sarana penyembuhan dan ungkapan Kasih yang ilahi bukan hanya duniawi.
Dengan pengampunan yang diberikan, kita menunjukkan jati diri kita sebagai saudara Kristus, sesama Anak Manusia yang berkuasa mengampuni dosa. Sehingga tidak ada seorangpun yang ketinggalan akan kabar sukacita dari Tuhan yang melepaskan kita dari belenggu dosa. Dan semakin banyak orang yang mengingat dan menghidupi karya Kasih Allah selama-lamanya, sebagaimana diungkapkan oleh pemazmur yang senantiasa menaruh kepercayaan akan perbuatan Ajaib Tuhan dalam menyelamatkan umat-Nya.
Kontemplasi:
Bayangkan Allah yang telah mengangkat anda menjadi Anak-Nya yang terkasih, yang diberi kuasa untuk mengampuni dosa sesama yang bersalah kepada anda.
Refleksi:
Bagaimana perasaan anda ketika mengampuni sesama? Berkat apa yang anda terima setelah pengampunan tersebut?
Doa:
Ya Bapa, ajarlah kami menyadari hakekat kami sebagai Anak-Anak-Mu. Mampukanlah kami untuk mengampuni sesama sebagaimana Engkau mengampuni umat-Mu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menyembuhkan diriku dan sesama dengan pengampunan yang kuberikan.
– Rm. Antonius Yakin –