Renungan-Harian Status: publish
PW. Sta. Skolastika (P)
Senin, 10 Pebruari 2025.
Bacaan:
Bacaan I: Kej 1:1-19;
Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.35c;
Bacaan Injil: Mrk 6:53-56.
Renungan Sore:
Et quotquot tangebant eum, salvi fiebant ; “Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh”.
Hanya dengan perkataan “Jadilah … “ Kun Fayakun, Allah dapat mencipta semesta alam. Kita sebagai anak-anak yang dikasihi-Nya, memiliki pula kuasa-Nya dalam setiap perkataan yang kita tuturkan. Maka kita perlu bijaksana dalam mengungkapkan perkataan kita. Jangan sampai kita mengatakan hal buruk bahkan menyumpahi sesama kita. Bukankah setiap kata merupakan doa?
Maka ungkapkanlah hal positif dalam tiap percakapan yang kita lakukan. Jauhkan diri dari energi negatif: keluhan hidup, prasangka, dan kedengkian yang merusak hati dan budi kita. Oleh sebab itu kita diajak untuk senantiasa berdoa, benedicere (berkata baik/memberkati). Dengan kita berkata baik tentang seseorang, maka kita telah mendoakan mereka. Kita membuat mereka sembuh, dengan kembali memiliki semangat dan harapan hidup.
Maka marilah kita meneladan Kristus yang senantiasa mengungkapkan kata-kata yang menyembuhkan. Energi positif yang bukan saja menyembuhkan secara fisik melainkan juga psikis. Sehingga semakin banyak orang merasakan Kasih Allah yang menyembuhkan melalui tutur kata positif dari kita.
Kontemplasi:
Bayangkanlah Allah yang berkuasa baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Refleksi:
Bagaimana anda meneruskan Kuasa Allah melalui perkataan yang baik, yang positif, yang membangun dan menyembuhkan sesama?
Doa:
Ya Bapa, latihlah kami untuk bijak dalam menuturkan perkataan kami, sehingga dapat membangun dan menyembuhkan sesama kami. Amin.
Perutusan:
Aku akan berlatih mengungkapkan kata-kata yang positif dalam perbincangan sehari-hari.
– Rm. Antonius Yakin –