Ngobar Lansia:
Damai Bahagia di Masa Lansia & Menguak Gizi Lansia
Ngobar Lansia adalah Seminar Rutin yang diadakan dua kali dalam setahun di Paroki Kranggan St.Stanislaus Kostka. Diawali pemeriksaan Kesehatan ( tensi, gula darah, asam urat, kolesterol, IMT), Seminar – Diskusi seputar Damai Bahagia di masa lansia dan Menguak Gizi Lansia hingga diakhiri Foto bersama Lansia.
Kali ini, Ngobar Lansia yang diadakan pada 24 Juni 2023 dibawakan oleh Romo Diakon Albertus Adiwenanto, Pr dan Ibu Theresia Riawati.
Romo Diakon Albertus Adiwenanto, Pr
Pada sesi Pertama, Diakon Wenan menyampaikan pengalaman uniknya makan bersama Romo Suto. Awalnya, Diakon Wenan mengira bahwa porsi makan lansia itu sama seperti porsi makan orang pada umumnya. Sayangnya tidak, pada lansia porsi makan mereka menurun menjadi 1/3nya porsi makan orang pada umumnya.Akhirnya, Diakon wenan memakan 2/3 porsi makanan Rd. Sutopanitro.
Selain itu, Diakon Wenan menyampaikan bahwa manusia menjadi hidup karena tiga hal yang seimbang yaitu Roh, Jiwa dan tubuh. Lalu, bagaimana cara menjaga keseimbangan tersebut? Dari sisi Roh, Lansia perlu memperbanyak kehidupan doa (Memuji, Bersyukur, Meminta, Mohon Pengampunan). Sedangkan dari sisi Jiwa, Lansia perlu memperbanyak berkumpul dan bertukar cerita dengan kelompoknya. Lalu dari sisi Tubuh, Lansia perlu menjalankan Pola hidup sehat.
Ibu Theresia Riawati
Pada sesi Kedua, Ibu Theresia Irawati menyampaikan penyebab dan masalah gizi pada lansia serta upaya pencegahannya masalah gizi pada lansia itu seperti apa. Berawal dari Pola makan yang tidak sehat dan teratur, jarang berolahraga/beraktivitas fisik,kecanduan merokok,dll. Hal – hal itulah yang mengganggu keseimbangan protein dan nutrisi didalam tubuh sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti Obesitas/ kegemukan, Osteoporosis, Anemia, Gout, KEK (Kurang energi kronis) dan Kekurangan zat mikro lain
Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengobatinya?
Mulai hidup dengan gizi yang seimbang
Gizi yang seimbang adalah pemberian yang cukup pada zat tenaga, Pengatur dan Pembangun. Zat tenaga terdiri dari aktivitas fisik, air putih dan makanan pokok, zat Pengatur terdiri dari sayuran dan buah. Zat Pembangun terdiri dari protein Nabati dan Hewani.
Gizi atau nutrisi yang baik pada lansia dapat mencegah malnutrisi yaitu obesitas dan kurang gizi, serta mencegah masalah gizi yang sering muncul pada lansia seperti anemia, osteoporosis serta Gout. Untuk memenuhi kebutuhan gizinya , lansia harus mengkonsumsi makanan bergizi seimbang yang diwujudkan dalam “Isi Piringku”. Isi Piringku menggambarkan porsi makanan yang dikonsumsi dalam 1 piring yang terdiri dari: 50% atau separuh piring berisi sayur dan buah, dimana porsi sayur lebih banyak dari porsi buah; 50% atau separuhnya lagi berisi makanan pokok dan lauk pauk, dimana porsi makanan pokok lebih besar dari porsi lauk pauk.
Selain hal tersebut lansia perlu membatasi konsumsi gula, garam dan lemak. Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi dalam sehari untuk gula: 4 sendok makan, garam: 1 sendok teh, dan minyak/lemak: 5 sendok makan. Lansia juga dianjurkan untuk tetap melakukan aktivitas fisik/olahraga ringan 30 menit setiap hari. Memantau berat badan dan mengukur tinggi badan untuk melihat kondisi tubuh dengan IMT (indeks massa tubuh). Minum air putih yang cukup 6 – 8 gelas perhari atau 35ml per kg BB. dan Tidak lupa cuci tangan sebelum makan.
Penulis : Chandra | Editor : Jenny Purnama