SEJARAH GEREJA

       PAROKI KRANGGAN SANTO STANISLAUS KOSTKA

Tanggal 14 Agustus 2022 Stasi Kranggan resmi ditetapkan menjadi Paroki ke 69 Keuskupan Agung Jakarta. Dalam perayaan Ekaristi bersamaan dengan penerimaan Sakramen Krisma oleh Bapa Uskup Ignatius Kardinal Suharyo.

Misa Konselebrasi dipimpin oleh 9 Konselebran yaitu :

    • Bapa Uskup Ignatius Kardinal Suharyo
    • Antonius Yakin Ciptamulya, Pr
    • Aloysius Hadi Nugroho, Pr
    • Albertus Sadhyoko Rahardjo, SJ
    • Bambang Alfred Sipayung, SJ
    • Mikael Irwan Susiananta, SJ
    • Vincentius Adi Prasojo, Pr
    • Yustinus Kesaryanto, Pr
    • Yohanes Wartaya, SJ

Dalam misa tersebut juga dilantik Dewan Pengurus Harian pertama untuk masa bakti periode tahun 2022 – 2025 dengan susunan pengurus sebagai berikut 

Ketua Umum   : RD. Antonius Yakin Ciptamulya, Pr

Ketua                 : RD. Aloysius Hadi Nugroho, Pr

Wakil Ketua 1   : Cornelius Tri Wahyu Guritno

Wakil Ketua 2   : Aloysia Yudianti

Sekretaris 1      : Ignatius Widiatmoko Setiawan

Sekretarsi 2      : Fransisca Hastini

Bendahara 1    : Aloysius Santosa Tjuwita

Bendahara 2    : Anantyo Wahyu Nugroho

Koordinator Bidang 

Peribadatan                                            : Vincensa Lucy Ong

Pewartaan                                               : Catharina Takendare

Persekutuan                                           : Yohanes Ardi Poernomo

Pelayanan                                               : Monica Jenny Purnama Kurniawan

Kesaksian                                               : Alexander Manik

Pelatihan & Pengembangan Paroki  : Petrus Kanisius Reza Sugianto

Perencanaan & Evaluasi                     : Janwarisman Damanik

Pendamp Teritorial & Kategorial       : Albertus Nurhadi Purwaka

Milestone

Tahun 1987
Beberapa umat perdana yang tinggal didesa Jatisampurna, Jatiranggan dan Jatisari tidak dapat mengikuti Misa Kudus di Gereja St. Antonius Padua Kampung Sawah secara teratur karena lokasi gereja yang jauh dari tempat tinggal, kesulitan transportasi dan kondisi jalan yang berlubang dan becek, akhirnya umat tersebut membentuk kelompok doa bersama.

• Tahun 1990
Panitia 3 yaitu Bp. Daniel Djon Djata, Bp. Bonaventura Odjak Sirait dan Ibu Tatiana Suratmi mengusulkan pembelian lahan gereja ke Keuskupan Agung Jakara untuk pembangunan gereja.

• 12 Juni 1991
Terbentuklah Lingkungan Kranggan, hasil pemekaran dari Lingkungan X Paroki St. Antonius Padua Kampung Sawah dengan jumlah 45 KK dan terus bertambah sampai 73 KK.
8 umat perdana sebagai pemrakarsa terbentuknya Lingkungan Kranggan adalah :
1. Bp. Daniel S. John Djata
2. Bp. Bonaventura Odjak Sirait
3. Ibu Monica Saragih
4. Ibu Tatiana Suratmi
5. Bp. Heribertus Sumidjo
6. Bp. Pelianus Damanik
7. Bp. L. Edi Suladi
8. Bp. TB Sagala
Ketua Lingkungan Kranggan perdana adalah Bp. Bernard Agustinus Suprayitno.

• 13 Juni 1993
Lingkungan dimekarkan menjadi 3 dalam 1 wilayah.
Ketua Lingkungan Kranggan Bp. Bernard dengan sepengetahuan dan persetujuan dari Rm. Wiyanto Hardjopranoto, Pr pada tanggal 15 Agustus 1993 telah mengajukan ijin kepada pemerintah Daerah Bekasi untuk mengadakan kegiatan peribadatan di Gria Santo Yusuf.
Umat mulai berkumpul untuk mengikuti Misa Lingkungan di Griya Santo Yusuf milik Romo Wiyanto Hardjopranoto, Pr sebulan sekali. Pertambahan umat semakin meningkat,
Karena Kapel/Griya Santo Yusuf mulai kurang memadai, muncul keinginan untuk memperluas bangunan agar dapat menampung umat yang semakin banyak, namun tidak disetujui karena KAJ telah memiliki lahan yang siap dibangun untuk Gereja Kalamiring.

• 18 Maret 1995
Keuskupan Agung Jakarta membeli lahan untuk pembangunan gereja umat Kranggan.

• Tahun 1996
KAJ telah merencanakan pemekaran Gereja sebagai Umat Allah di wilayah Kranggan. Rencana pemerkaran tersebut pada tanggal 16 Oktober 2006 telah mendapatkan penetapan sebagai Paroki dengan nama Stanislaus Kostka. Penetapan dilakukan oleh Uskup Agung Julius Darmaatmaja, SJ.

• Tahun 2003
Paroki Kampung Sawah memutuskan membentuk Panitia Pembangunan Gereja Kranggan yang diketuai oleh Bp. Johanes Bosco dan Bp. Titus Kitot sebagai wakil.

• Tahun 2006
Umat kranggan bergereja di Persekutuan Oikumene Citra Gran.

• 24 Desember 2007
Terbentuk Stasi Kranggan, terdiri dari 9 lingkungan dan 2 wilayah.

• Tahun 2009
Terjadi pergantian pengurus Panitia Pembangunan Gereja Kranggan dengan ketua Bp. C. Binarsuni dan wakil Bp. Agung Dewabrata. Panitia PPG bekerja keras melengkapi seluruh persyaratan agar Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) segera terbit.

• 14 April 2013
Akhirnya kerja keras panita PPG Kranggan membuahkan hasil. Pada tanggal tersebut dilakukan peletakan batu pertama oleh Walikota Bekasi Bp. Rahmad Efendi bersama dengan Rm. Yakobus Rudyanto, SJ.

• Tahun 2015
Dibentuk kembali Panitia Pembangunan Gereja Kranggan dengan ketua Bp. Tonny Istanto.
Pembangunan gereja dapat dilanjutkan kembali.

• 02 Juli 2017
Diresmikan Gedung Gereja Katolik Kranggan, St. Stanislaus Kostka
Umat Stasi Kranggan bersukacita dan mulai aktif berkegiatan di bangunan gereja yang baru Pada tanggal 03 Juli 2022 dirayakan ulang tahun gedung gereja ke-5 ( Lustrum ke 1 ).

• 30 April 2022
Stasi Kranggan telah dinyatakan siap menjadi paroki oleh Tim Karya Kunjungan Pastoral.

• 14 Agustus 2022
Stasi Kranggan resmi ditetapkan menjadi Paroki ke 69 Keuskupan Agung Jakarta.

Buka Whatsapp
Informasi?
Selamat datang di Paroki Kranggan St. Stanislaus Kostka.
Jam operasional Sekretariat :
Senin & Jumat : 08.00 - 16.00
Selasa - Kamis : 08.00 - 15.00
Sabtu : 08.00 - 19.00
Minggu : 07.00 - 12.00