Renungan-Harian Status: publish
Senin biasa pekan ke-28 (H)
Senin, 13 Oktober 2025.
Bacaan:
Bacaan I: Rom 1:1-7;
Mzm 98:1,2-3ab,3cd-4;
Bacaan Injil: Luk 11:29-32.
Renungan Sore:
Filius hominis generationi isti ; “Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini”.
Ada pernyataan yang sangat tepat: “Jangan mencari tanda-tanda dari Tuhan, tetapi carilah Tuhan sebagai tanda utama”. Tidak jarang dari kita mencari tanda-tanda dari Tuhan dalam memutuskan sesuatu, terlebih yang menyangkut karya pelayanan. Saya mau jadi prodiakon, ketua lingk, pengurus, dll kalau saya diberi tanda oleh Tuhan.
Bila kita hanya berfokus pada tanda, maka kita akan kesulitan untuk menemukan Tuhan yang memberi tanda. Allah telah memberikan tanda keselamatan-Nya yang berpuncak pada diri Kristus. Bila itu belum cukup, maka kenyataan bahwa kita bisa hidup, bisa merayakan Ekaristi, bisa bersyukur, itu menjadi tanda bahwa Allah mencintai kita.
Kita diajak untuk menemukan, menerima dan bersatu dengan Tuhan yang telah kita sambut dalam Ekaristi. Konsekuensi dari penerimaan tersebut, kita semua menjadi milik Kristus, kita diangkat menjadi rasul-Nya, pewarta Injil, kabar gembira.
Sebagai pewarta kita merupakan penerusan tanda keselamatan Allah kepada sesama. Sebagaimana Ratu dari Syeba menemukan Tuhan dalam diri Salomo, orang Niniwe menemukan Tuhan melalui Yunus, kitapun dipanggil untuk menjadi perpanjangan Tanda Allah bagi sesama. Sehingga sesama dapat menemukan Tuhan yang hadir dan hidup dalam diri kita.
Kontemplasi:
Bayangkanlah, dengan menerima dan bersatu dengan Tuhan, anda dipanggil untuk menjadi perpanjangan tanda keselamatan Allah bagi sesama.
Refleksi:
Bagaimana pencarian dan penemuan anda pada Tuhan mengantar anda menjadi rasul, pewarta kabar keselamatan bagi sesama?
Doa:
Ya Bapa, ajarlah kami untuk menemukan Engkau sebagai tanda keselamatan yang pertama dan utama bagi hidup kami semua. Amin.
Perutusan:
Aku tidak akan mencari tanda-tanda dari Tuhan, tetapi mencari Tuhan sebagai sumber keselamatanku.
– Rm. Antonius Yakin –